Rabu, 16 Maret 2011

Fieldtrip Kota Malang

Kabupaten Malang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Timur. Kota Malang berada di dataran tinggi yang terletak 90 km sebelah Selatan dari Kota Surabaya. Kota Malang merupakan kota terbesar kedua di Jawa Timur dan dikenal dengan julukan kota pelajar.

Kota Malang mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan yang ada di kota ini. Perkembangan tersebut meliputi perkembangan sarana dan prasarana, transportasi, pendidikan, budaya, industri, pariwisata, perhotelan, dan media komunikasi.

Untuk memenuhi tugas matakuliah Geografi Desa Kota, kami mahasiswa Geografi Offering L 2008 mengadakan fieldtrip keliling Kota Malang. Kami memulai fieldtrip dengan melalui Jalan Ijen hingga Jalan Kawi. Di daerah ini, terdapat bangunan-bangunan buatan Belanda yang dibangun pada zaman Kolonial Belanda. Bentuk bangunan Belanda ini memiliki bentuk atap rumah yang lebih miring daripada bentuk atap rumah di Indonesia pada umumnya.

Kota Malang memiliki alun-alun sebagai sentral kota. Alun-alun ini terletak di daerah bertopografi datar, sehingga alun-alun ini cocok untuk dijadikan sebagai Central Bisnis District (CBD). Di sekitar alun-alun, terdapat beberapa sarana prasarana umum, mulai dari kantor pemerintahan, tempat ibadah, sekolah, penginapan, bank, kantor pos, dan pusat perbelanjaan.

Alun-alun ini menjadi pusat aktivitas penduduk. Terdapat banyak pedagang kaki lima (asongan) yang berasal dari Madura. Pembangunan alun-alun ini juga masih memperhatikan keadaan lingkungan, hal ini dapat dilihat dari hasil pem-paving-an masih berpola, sehingga masih ada daerah resapan di alun-alun sekalipun wilayahnya sudah tertutup oleh paving.

Di sebelah Utara alun-alun terdapat jembatan penyeberangan. Jembatan penyeberangan ini sudah tidaak berfungsi sebagaimana mestinya. Jembatan ini tidak terawat, banyak sampah, bahkan digunakan sebagai tempat buang air besar, sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap.
Fieldtrip dilanjutkan ke daerah Pasar Besar. Di sini terlihat banyak pedagang yang berjualan di trotoar-trotoar, yang seharusnya berfungsi sebagai tempat pejalan kaki. Selanjutnya, kami berhenti di daerah Comboran. Daerah ini merupakan selaput kora. Di daerah ini terdapat banyak pedagang-pedagang yang ilegal dan lalu lintasnya tidak teratur.

Di perjalanan selanjutnya, kami melewati kawasan slum yang terletak di bawah jembatan di sekitar Sungai Brantas. Di daerah ini digunakan sebagai tempat pemukiman dan tergolong pemukiman padat. Setiap tahun ketika hujan, di daerah ini mengalami banjir. Kawasan ini termasuk daerah ilegal karena pembangunan pemukiman di daerah ini tidak memiliki izin.

Tempat pemberhentian selanjutnya adalah Rampal. Rampal merupakan salah satu Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang masih terjaga fungsinya. Tempat ini bisa digunakan sebagai tempat latihan angkatan, tempat penyelenggaraan konser, tempat pameran, dan tempat olah raga.

Berikut adalah yang dapat saya ceritakan tentang fieldtrip keliling Kota Malang yang dilakukan oleh Mahasiswa Geografi Offering L Universitas Negeri Malang untuk mendukung kelancaran matakuliah Geografi Desa Kota.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar